/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-11/too1009.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-11/too1009.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Senin, 28 Desember 2015

Ketergantungan Narkotika-Bahan Ajar

Kirby Running
Blogger Widgets


BAHAN AJAR KETERGANTUNGAN NARKOTIKA
A. PENGERTIAN KETERGANTUNGAN NAPZA
            Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Ketergantungan Napza adalah suatu keadaan atau kondisi yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba yang disertai dengan adanya toleransi zat (dosis semakin meningkat ) dan gejala putus zat (withdrawal syindrome).Penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah yang kompleks, bukan saja menyangkut penggunaan NAPZA itu sendiri, melainkan juga merusak kehidupan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah bahkan bangsa, dan secara tidak langsung dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan pembangunan serta masa depan bangsa dan negara Indonesia), di karenakan ini masalah multidimensional yang saling terkait dengan berbagai segi kehidupan terutama kesehatan sosial dan ekonomiPenggunaan NAPZA yang berkelanjutan, mengakibatkan rusaknya kemampuan seseorang untuk tumbuh berkembang secara wajar,karena terjadi penyimpangan pada proses berfikir, bertindak sehingga proses pendewasaan menjadi terhenti. Karenanya, pemulihan seseorang dari masalah penyalahgunaan dan ketergantungan (adiksi) NAPZA bukan sekedar masalah menghentikan penggunaan NAPZA, melainkan tetap membantunya untuk tumbuh berkembang di jalur-jalur mental dan emosional serta spiritual.
Masalah ini merupakan ancaman yang cepat atau lambat akanmenghancurkan generasi muda dan terutama generasi bangsa Indonesia saat ini, oleh karena itu diperlukan penanganan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.
Ketergantungan Narkotika merupakan gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan. Dan dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba, menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
            Pada akhir sesi, peserta mampu :

  • Menjelaskan pengetahuan dasar ketergantungan narkotika/ adiksi.

  • Menjelaskan  tentang proses seseorang hingga menjadi  ketergantungan narkotika.

C. POKOK PEMBAHASAN
I. Dampak Ketergantungan Narkotika
II. Jenis Narkotika
III. Penggolongan Narkotika Menurut UU RI Nomor 35
D. URAIAN MATERI
Pokok Pembahasan I : Dampak Ketergantungan Narkotika
Dampak dari seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik:
·         Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
·         Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
·         Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan  (abses), alergi, eksim
·         Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
·         Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya  adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis:
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan social:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada  waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
  • Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.
  • Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
  • Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.
Pokok Pembahasan II : Jenis Narkotika
1. Cannabis (ganja, cimeng, mariyuana, hashis, rumput, grass)
Ganja bahan aktifnya tetrahidrocanabinol yang dapat membuat hilang kesadaran atau fly / teler.
Efek penggunaan Ganja :
  • Gelisah
  • Lemas dan ingin tidur terus
  • Perasaan gembira dan selalu tertawa untuk hal yang tidak lucu
  • Nafsu makan besar
  • Persepsi tentang benda berubah
Akibat jangka panjang
- Gangguan memori otak / pelupa
- Sulit berfikir dan konsentrasi
- Suka bengong
2. Ecstasy (inex, kancing)
Tergolong jenis zat psikotropika
Jenisnya antara lain : apel, alladin, elektric, gober, butterfly, dan lain-lain.
Bahan ecstasy sering dicampur dengan zat-zat kimia berbahaya seperti insektisida dan pil KB
Pengaruh menggunakan ecstasy
  • Energik – Tidak bisa diam
  • Mata sayu – Over acting
  • Pusat – Susah tidur
  • Berkeringat
Efek penggunaan ecstasy
  • Syaraf otak rusak
  • Dehidrasi
  • Gangguan lever
  • Tulang dan gigi keropos
  • Tidak nafsu makan
  • Waktu tidur terganggu (jet lag)
  • Syaraf mata rusak
  • Paranoid
3. Shabu-shabu (ubas, ss, mecin)
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain gold river, coconut, dan kristal.
Efek yang ditimbulkan :
  • Menjadi bersemangat
  • Paranoid
  • Gelisah
  • Tidak bisa diam
  • Tidak ingin makan
  • Tidak bisa tidur
  • Otak sulit berfikir dan konsentrasi
  • Kesehatan terganggu karena menyerang fungsi lever dan darah.
4. Putaw (PT, bedak, putih)
Putaw adalah sejenis heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam). Zat ini berasal dari sari bunga opium. Putaw terdiri dari beberapa jenis antara lain banan dan snow whitee. Bentuknya seperti bedak dan dijual dalam bentuk paket gram atau paketan gauw.
Efek pemakaian putaw
  • Mata menjadi sayu – Menjadi pendiam
  • Mengantuk – Mata berair
  • Pucat – Badan menjadi kurus / mual-mual
  • Bicara tidak jelas – Sulit berfikir
  • Tidak dapat konsentrasi – Pemarah dan temperamental
  • Cadel – Pandai berbohong
  • Hidung gatal – Plin-plan
  • Menyebabkan kelumpuhan – Kematian bila overdosis
  • Terkena gangguan darah dan darah
Sakaw atau sakit karena putau terjadi apabila si pecandu “putus” menggunakan putaw. Sebenarnya sakaw salah satu bentuk detoksifikasi alamiah yaitu membiarkan si pecandu melewati masa sakaw tanpa obat. Selain diberikan motivasi dan didampingi.
Gejala yang ditimbulkan :
  • Mual-mual
  • Mata dan hidung berair
  • Sakit perut / diare
  • Tulang terasa ngilu
  • Badan berkeringat
  • Selalu kedinginan
Pokok Pembahasan III : Penggolongan Narkotika Menurut UU RI Nomor 35
Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :
Ø Narkotika Golongan I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya. 
Ø Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll. 
Ø  Narkotika golongan III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. 

Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
 potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
• American Psychiatric Association.1994. Diagnostic and statisticalmanual of mental disorders. 4 th..ed. Washington D.C: Author.175-191;175-272.
• Asian Centre for Certification and Education of Addiction Professional (ACCE) Colombo Plan Curricula 4 Counseling, Colombo Plan, 2012.
• Departemen Kesehatan R.I. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III).
• Doweiko, Harold E, Concepts of Chemical Dependency (6th Ed.), Brooks/Cole, CA 93950 USA, 20029
• Groth-Marnat, Gerry, 2003. Handbook of Psychological Assesment. New York: Van Nostrand Reinhold Company. Inc. 638.
• Meier, S.T. & Davis, S. R. 2001. 4th.ed. The Elements of Counseling. United Kingdom: Brooks/Cole. Thomson Learning. .:58-59).
• Turning Point Alcohol and Drug Centre, Inc.2001. Training Handbook. Stages of Change.Fitzroy Vic 3065
Ivey, A.E.; Ivey, M.B.; Smeke-Morgan, L.1997. Counseling and Psychotherapy. A Multicultural Perseptive. Boston: Allyn & Bacon.50-88;380-403.
• Panduan konseling adiksi bagi petugas kesehatan, Depkes, 2010
• Marsh A, Dale A. Addiction Counselling. IP Communication. Melbourne. 20069999








Senin, 14 Desember 2015

cara mengetik 10 jari

Pink Spinning Heart Within A Heart


Kali ini saya akan membagikan sedikit pengetahuan kepada kalian semua yaitu “ Cara Mengetik Sepuluh Jari “. Baik inilah artikelnya...

            Mengetik 10 jari merupakan hal yang harus di latih karena mengetik 10 jari adalah hal yang akan membantu kita dalam pengetikan data dengan cepat dan lancar tanpa melihat keyboard. Mengetik 10 jari merupakan sebuah cara mengetik yang memang diharuskan dan diperlukan. Tentu hal ini terkait dengan masalah produktivitas. Bila Anda termasuk orang yang tidak bisa mengetik cepat, mulailah mengubah pola. Latihlah pengetikan cepat. Tentu yang paling baik adalah dengan mengetik menggunakan sepuluh jari. Jika hal ini bisa Anda latih, bukan tidak mungkin Anda bisa menjadi seorang yang produktif dalam proses pengetikan. Tentu Anda mau bukan? Maka dari itu mulailah dari sekarang untuk mengetik dengan 10 jari. Inilah posisi tiap jari pada keyboard :


a)    Tugas jari pada tangan Kanan
·        Telunjuk : Untuk tombol huruf  J, H, U, Y, M, N, 7 dan 6
·        Jari Tengah         : Untuk menekan huruf K, I, koma (,), tanda lebih kecil (<) dan 8 atau tanda bintang (*)
·        Jari Manis           : Untuk menekan huruf L, O, 9, tanda kurung kiri ( ( ), dan titik (.), tanda lebih besar (>) serta Alt
·        Kelingking           : Semua tombol keyboard yang ada di sebelah kanan, selain dari yang telah disebutkan di atas, yaitu mulai dari tanda titik dua (;), tanda petik (‘), Enter, huruf P, tanda kurung siku ( { } / [ } ), garis miring ke kiri ( \ ), tanda Tanya  ( ? ) / tanda miring (/), klik kanan (tanda seperti dokumen) serta Shift dan Ctrl kanan.
·        Jempol                : Spasi. Khusus yang ini baru digunakan kalau salah satu dari jari kiri yang terakhir kali menekan tombol. Jadi prinsip kerjanya dibuat bersilang dengan jempol kiri.
b)   Tugas jari pada tangan Kiri
·          Telunjuk : Untuk mengetik huruf F, R, V, G, T, B, angka 4 dan 5.
·          Jari Tengah          : Untuk huruf D, E, C, dan angka 3.
·          Jari Manis           : Untuk huruf S, W, X, dan 2.
·          Kelingking           : A, Q, Z, 1, Alt dan selain yang disebut, yaitu tanda ~, Tab,  Caps Lock, Shift, Ctrl, dan tombol jendela / Windows.
·          Jempol                : Untuk menekan spasi. Rumusnya, bila jari di tangan kanan yang terakhir menekan tombol maka baru menggunakan Jempol kiri ini dan demikian sebaliknya.


Mungkin hanya ini postingan dari saya semoga bermanfaa. Trimakasih..